Mau Dibawa Ke mana?
Rabu, 11 Mei 2016
Add Comment
“Mau dibawa kemana hubungan kita?
Ku tak akan terus jalani
Tanpa ada IKATAN PASTI
Antara kau dan aku…”
Itu adalah sepenggal syair lagu berjudul mau dibawa kemana yang dipopulerkan oleh grup band Armada.
Perasaan suka kepada lawan jenis adalah sepotong rasa yang Tuhan titipkan di hati manusia. Rasa itu adalah fitrah, adalah anugerah. Karena itu, Sang Pencipta tidak pernah memerintahkan manusia untuk membunuh atau mematikan perasaan tersebut. Justru perasaan tersebut haruslah dirawat dengan baik dalam taman hati manusia. Apa jadinya dunia ini tanpa cinta?
Pertanyaannya sekarang, seperti judul lagu di atas, “Mau dibawa kemana?” perasaan kita. Perasaan yang tumbuh di sela-sela kesibukan belajar di sekolah. Perasaan yang hadir di tengah padatnya kegiatan di dalam dan di luar sekolah. Ada yang memilih untuk segera bertindak, pdkt, lalu menyatakannya; ada yang bersambut, ada yang tertolak. Ada yang menunggu sembari memberikan isyarat kepada yang ditaksir, berharap agar dia mengerti dan dating terlebih dahulu kepadanya.
Bagi mereka yang memilih untuk menyatakan perasaan lalu menjalin hubungan, justru pertanyaan itu hadir lagi, “Mau dibawa kemana hubungan kita?” Kita tahu betul, bahwa hubungan yang baik dan menentramkan adalah hubungan pernikahan, karena di situ ada ikrar atau pernyataan dan janji sang pencinta di hadapan Tuhan dan orang-orang untuk benar-benar serius dan bertanggungjawab kepada pasangannya. Di lagu di atas disebut dengan istilah IKATAN PASTI.
Selain dari pernikahan, hubungan yang lain; pacarankah, hubungan tanpa status, teman tapi mesra dan lainnya berarti hanya sekedar main-main, coba-coba, seru-seruan atau sekedar gengsi untuk menghapus status single. Untuk usia sekolah menengah saat ini, kemungkinan besar belum siap untuk menaiki jenjang hubungan yang serius, baik dari segi ilmu, mental, materi dan lainnya. Nah lho, jadi untuk apa menjalani hubungan? Yang pasti kita tidak maukan perasaan kita dipermainkan? Atau sekedar dijadikan bahan percobaan? Yang terburuk tentu saja kita tidak mau kehilangan semangat hidup dan kehormatan diri!? Terkhusus kaum hawa. Right?
Lalu, adakah pilihan yang lebih baik?
Waktu itu pasti akan datang juga dengan sendirinya, hadir pada waktu dan cara yang tepat untuk menjemputnya, ketika kita telah siap dan matang. Sampai saat itu tiba, maka jagalah perasaan kita dengan memperbaiki diri, mengejar masa depan yang gemilang dengan tetap menjaga kehormatan perasaan. Bukankah kita ingin menjadi pasangan yang terbaik baginya? Pasangan yang bisa diandalkan? Dan jangan lupa untuk menyampaikan perasaan terhormat ini kepada Yang Maha Penyayang. Yakinlah, bahwa semua perasaan terhormat kita akan dibalas dengan pilihan yang terhormat dan jauh lebih baik.
Biarlah dia menjadi rahasia. Kejutan dan hadiah agung dari Tuhan yang hebat!!! [Mikromedia/F.Sa]
0 Response to "Mau Dibawa Ke mana?"
Posting Komentar